Sebelum memasang alat bantu dengar biasanya seorang wajib melalui rangkaian prosedural dahulu. Salah satunya, prosedural yang harus dilalui tersebut adalah tahapan fitting alat bantu dengar. Sebenarnya, apakah makna tahapan ini dan hal apa saja yang ada di dalamnya? Sebaiknya, baca ulasan penting di bawah ini untuk dapat menemukan semua jawabannya!
Apa Itu Fitting Alat Bantu Dengar?
Secara sederhana, fitting alat bantu dengar dapat dipahami sebagai sebuah tahapan pengukuran dan penyesuaian alat bantu dengar agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Mulai dari besar kecilnya alat, hingga pemilihan daya tangkap suara berdasarkan keadaan pengguna. Jadi, karena hal ini sifatnya mendasar, maka prosesnya harus dilakukan oleh seorang audiologist yang terpercaya.
Untuk berkonsultasi dengan audiologist ini dapat dilakukan dengan mendatangi rumah sakit atau klinik khusus untuk kesehatan telinga. Namun sebelum itu dilakukan, pengguna bisa juga melakukan konsultasi online sebagai tahap persiapan. Yakni dengan mengakses situs penyedia informasi kesehatan telinga seperti Aqm-hearingcenter.com yang akan membantu konsultasi awal agar pengguna mengerti gambaran alatnya.
Berbagai Tahapan Fitting Alat Bantu Dengar
Setelah memahami definisinya di atas, maka saatnya mengetahui tahapan-tahapan yang ada padanya. Secara umum, pengguna akan melalui serangkaian tahapan penting dalam proses fitting ini, yang terdiri dari:
1. Penilaian Kecocokan Alat
Jenis tahapan pertama yang wajib dilalui dalam penentuan alat dengar ini adalah pencocokan alat dengan kondisi masing-masing telinga calon pengguna. Biasanya berkaitan dengan penyesuaian alat dengan besar kecilnya lubang telinga. Tujuannya, agar instrument yang dipasang nanti tidak terlalu longgar atau sesak, sehingga pengguna masih merasakan kenyamanan dan tidak sampai kesakitan.
2. Pengaturan Program Alat Bantu
Bila sudah ditemukan alat dengan ukuran yang paling tepat, maka berikutnya audiologist akan melakukan program alat bantu. Hal ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer, untuk mengoptimasi fungsional alat yang terdiri atas:
- Pemilihan frekuensi alat yang diselaraskan dengan kondisi gangguan pendengaran yang dialami oleh masing-masing pengguna;
- Penyelarasan alat dengan kebutuhan harian pengguna, termasuk berkaitan dengan urusan fleksibilitas ketika alat dipakai untuk beraktivitas di banyak situasi; dan
- Berbagai macam hal lain yang lebih spesifik, yang dapat menentukan tingkat keterbantuan pengguna pasca memakai instrumen yang dipasangkan.
3. Pengujian Akurasi
Setelah melalui tahapan pemrograman, fitting akan dilanjutkan dengan pengujian akurasi instrument. Lazimnya, proses ini akan dilakukan secara detail dengan langkah kerja yang terukur di bawah ini:
- Awalnya seorang audiologist akan menempatkan sebuah alat bantu dengar yang telah dilengkapi dengan tabung micropon di dalam telinga calon pengguna;
- Selanjutnya, audiologist akan memutaskan suara dan pengguna akan diminta untuk memberikan respon terhadap setiap suara yang didengarkan;
- Berdasarkan respon pengguna tersebut, audiologis akan mengidentifikasi tingkat kemampuan pendengaran pengguna serta alat yang cocok dipergunakan; dan
- Baru setelah itu audiologist akan menyimpulkan alat bantu dengar yang paling efisien untuk dipasang.
4. Adaptasi dengan Instrumen
Terakhir dan merupakan hal yang paling utama untuk diperhatikan dalam proses fitting ini ialah adaptasi dengan instrumen. Di sini audiologist akan menyerahkan alat bantu beserta informasi detail cara penggunaan dan perawatannya nanti. Sehingga baiknya pengguna menyimak dengan seksama agar alat yang dimilikinya dapat berfungsi dengan baik dan juga bisa awet.
Nah, demikianlah tadi sejumlah informasi penting yang dapat diberikan terkait tahapan fitting alat bantu dengar yang harus dipahami oleh setiap pengguna. Mengingat hal ini sangat penting, maka tentu prosesnya tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Dengan kata lain, harus ada ahli yang membantu agar fungsional alat yang dipergunakan nanti dapat dioptimalkan!