4 Cara Mengatasi Anak Suka Memukul Dan Pemarah – Anak-anak cenderung meniru perilaku dari lingkungan sekitarnya. Orang tua menjadi peran utama yang mereka perhatikan. Maka tak heran jika orang mengatakan bahwa apa yang dilakukan anak, sejatinya mencerminkan perilaku orang tuanya.
Meski begitu, tidak menjamin semua perilaku anak pasti mencerminkan sikap orang tuanya. Banyak pula kasus di mana anak memiliki perilaku yang tidak pernah ditunjukkan atau diajarkan orang tuanya, namun ternyata mereka meniru dari lingkungan luar maupun tayangan televisi. Salah satunya adalah perilaku anak suka memukul di lansir Blog OSCAS.
Mungkin Anda akan merasa sedih apabila mengetahui anak suka memukul. Lantas bagaimana Cara Mengatasi Anak Suka Memukul Dan Pemarah? Berikut ini merupakan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi dan menghentikan perilaku anak yang suka memukul dan pemarah.
1. Mengindari balasan dengan pukulan balik
Disaat anak kita melakukan kesalahan, sebaiknya sebagai orang tua memberi tahunya apa dan di mana letak kesalahannya sembari menasehatinya. Itulah perilaku mendidik yang tepat. Hindari memberikan bentuk pendisiplinan pada anak dengan cara memukul. Anak akan bingung sebab ia tidak boleh melakukan hal yang dilakukan orang tua padanya. Orang tua mungkin menganggap cara ini sebagai langkah yang efektif dalam membuat anak menjadi patuh. Namun perlu diketahui bahwa hal ini akan memberikan dampak psikologis yang buruk dalam jangka panjang.
2. Mengetahui dan mengenali penyebabnya
Jarang sekali anak berperilaku berbeda tanpa ada sebab pasti. Ketika anak mulai menunjukkan perilaku agresif dan sering memukul, sesegera mungkin cari penyebabnya. Bisa jadi anak menjadi agresif karena merasa lelah, lapar, atau mungkin jengkel dan marah. Perhatikan pula pola perilaku teman-teman sebaya yang berada dalam lingkungan pertemanan anak. Bisa jadi, anak meniru perilaku teman sebayanya. Dikarenakan tidak segera dikoreksi, anak menganggap perilaku tersebut wajar-wajar saja.
3. Melakukan komunikasi yang baik, kemudian buat secara menyenangkan
Tidak semua orang tua bisa membangun hubungan personal yang baik dengan anak-anak mereka. Perbedaan budaya dan generasi bisa jadi pemicunya. Jangankan dekat, membangun komunikasi yang terbuka pun mungkin masih menjadi hal yang tabu bagi sebagian orang tua.
Akan tetapi, untuk bisa masuk ke dalam dunia generasi baru dan mendidik anak sesuai dengan kondisi zaman yang berbeda, orang tua perlu untuk terbuka dan membangun komunikasi yang baik serta menyenangkan. Hindari kebiasaan berbicara dengan pola menggurui. Alihkan perhatian anak yang ingin memukul dengan kegiatan lain misalnya mengajak ‘tos’. Hal-hal seperti inilah yang merupakan bentuk pendidikan yang menyenangkan bagi anak.
4. Membangun lingkungan yang mendukung
Apa sulitnya memberi sebuah pujian untuk menyemangati anak? Tidak cukup sulit kan sebenarnya? Tapi kenyataannya, tidak semua orang tua mampu untuk membangun lingkungan yang mendukung dan salah satu caranya dengan memberikan apresiasi terhadap pencapaian anak. Mulailah untuk berfokus pada kegiatan dan pencapaian positif anak dengan memberikan perhatian dan kepedulian dibandingkan dengan fokus pada kesalahan mereka dan menghujaninya dengan hukuman. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan membuat mereka fokus untuk berbuat baik daripada melampiaskan sesuatu dengan cara yang buruk seperti memukul.
Mengaplikasikan empat hal di atas merupakan cara-cara efektif yang bisa Ibu terapkan untuk mengurangi dan menghentikan kebiasaan anak suka memukul. Sebenarnya tidak terlalu sulit, asal kita benar-benar melakukan hal-hal tersebut demi perkembangan anak yang lebih baik. Selain itu, Anda juga bisa menjadi teladan bagi anak. Ingat, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Artinya, apabila Anda suka memukul, maka si anak akan suka memukul juga. Mereka akan mencontoh apa saja yang Anda lakukan.
Mungkin memukul di sini tidak hanya ditujukan kepada anak saja, melainkan pada pasangan maupun hewan. Tentu Anda tidak ingin si kecil suka memukul karena Anda sendiri kan? Oleh karena itu, Anda harus mampu untuk mengontrol emosi di depan mereka sebaik mungkin.
Semua harus dilakukan dari diri Anda sendiri terlebih dahulu agar bisa menjadi contoh teladan bagi anak-anak Anda. Apakah Anda sudah siap melakukan hal-hal tersebut? Semoga tips Cara Mengatasi Anak Suka Memukul Dan Pemarah ini bisa membantu Ibu dalam mengaplikasikan pendidikan yang baik bagi anak-anak.